Minggu, 24 April 2011

Laporan Praktikum : Pengujian Larutan dengan Indikator Kertas Lakmus

1. TUJUAN
Siswa dapat terampil melakukan pengujian larutan asam basa dengan menggunakan indikator kertas lakmus.
2. DASAR TEORI
Asam, Basa dan Garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita untuk membedakannya. Karena pada umumnya asam berasa masam dan basa berasa agak pahit. Namun kita tidak boleh menguji sifat asam atau basa suatu larutan dengan hanya mencicipinya saja, karena banyak diantara zat-zat kimia diantaranya bersifat racun atau bersifat korosif.
Asam
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+. 
Sifat-sifat asam diantaranya adalah : 
1. Terasa masam
2. Terionisasi menghasilkan ion H+
3. Memiliki rentang pH 0-6,9
4. Memerahkan lakmus biru
Basa
Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa diantaranya adalah :
1. Terasa pahit dan licin.
2. Terionisasi menghasilkan ion OH-
3. Memiliki rentang pH 7,1-14
4. Membirukan lakmus merah

Pengenalan asam basa dapat dilakukan dengan menggunakan larutan indikator asam dan basa. Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.
Pada praktikum kali ini, terdapat 10 larutan yang akan diuji, yaitu : larutan ammonia, air kapur, air sabun, air sumur, larutan gula, larutan HCl, larutan cuka, larutan NaOH, larutan H2SO4, dan larutan garam. Secara teori yang kami baca dari beberapa literatur diperoleh bahwa diantara kesepuluh larutan yang akan kami uji, yang bersifat asam yaitu : Larutan HCl, cuka, dan H2SO4. Sedangkan yang bersifat basa yaitu : larutan ammonia, air kapur, air sabun, dan larutan NaOH. Sementara yang bersifat netral yaitu : air sumur, larutan gula, dan larutan garam.
Beberapa literatur yang tekait dengan laporan ini :
http://andy3saputra.blogspot.com/2011/01/mengidentifikasi-sifat-larutan-larutan.html
http://dans-loserkids.blogspot.com/
http://industri17safarudinjafar.blog.mercubuana.ac.id/2011/01/23/netralisasi/

3. ALAT
- plat tetes
- pipet tetes

4. BAHAN
- kertas lakmus merah dan biru
- larutan ammonia
- air kapur
- air sabun
- air sumur
- larutan gula
- larutan HCl
- Larutan cuka
- Larutan NaOH
Larutan H2SO4
Larutan garam

5. PROSEDUR KERJA
1. Guntinglah masing-masing kertas lakmus merah dan biru kira-kira 1 cm.
2. Masukkan larutan-larutan yang akan diuji ke dalam plat tetes, kemudian masukkan sedikit kertas lakmus merah atau biru ke dalam larutan-larutan tersebut, amati dan catat dalam tabel pengamatan.
3. Kelompokkanlah larutan-larutan yang sudah diuji ke dalam sifat asam, basa atau netral dan isilah tabel pengamatan.

6. DATA PENGAMATAN


7. PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah kami lakukan ternyata menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori yang ada. Dari 10 larutan yang telah diuji, yang bersifat asam yaitu : Larutan HCl, cuka, dan H2SO4. Sedangkan yang bersifat basa yaitu : larutan ammonia, air kapur, air sabun, dan larutan NaOH. Sementara yang bersifat netral yaitu : air sumur, larutan gula, dan larutan garam.
Dari praktikum kali ini juga kami dapat mengambil pelajaran mengenai prosedur kerja ketika praktikum di laboratorium, diantaranya yaitu :
- alat yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan kering untuk meminimalisir kesalahan ketika praktikum;
- ketika mengambil sampel larutan harus hati-hati untuk mencegah terkontaminasinya larutan yang telah di ambil di plat tetes sebelumnya;
- tangan yang digunakan ketika memasukkan kertas lakmus ke dalam sampel larutan haruslah kering dan bersih.

Jawaban pertanyaan :
1. ion apa yang menjadi pembawa sifat asam? 
Jawab : ion H+
2. ion apa yang menjadi pembawa sifat basa?
jawab : ion OH-
3. Tuliskan reaksi ionisasi dari HCl, NaOH, NaCl, H2SO4, NH4OH, dan CH3COOH!
Jawab :
4. Sebutkan sifat-sifat asam dan sifat basa!
Jawab :
Sifat asam :
1. Terasa masam
2. Terionisasi menghasilkan ion H+
3. Memiliki rentang pH 0-6,9
4. Reaksi dengan logam bersifat korosif
5. Memerahkan lakmus biru
Sifat basa :


1. Terasa pahit dan licin.
2. Terionisasi menghasilkan ion OH-
3. Memiliki rentang pH 7,1-14
4. Memiliki sifat kaustik
5. Membirukan lakmus merah

8. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum kali ini, didapat beberapa kesimpulan yaitu :
- Larutan yang bersifat asam dapat memerahkan kertas lakmus biru;
- Larutan yang bersifat basa dapat membirukan kertas lakmus merah;
- Sementara larutan yang bersifat netral tidak memberikan perubahan warna pada kertas lakmus.
- Dari kesepuluh larutan yang diuji semuanya sesuai dengan literatur yang ada.

18 komentar: